Written by Unknown

Finding Inspiration and Sparking Creativity

by Unknown / 14 Mar 2013

Art demands inspiration and creativity. Writers, poets, painters, sculptors, and musicians all require these flashes to persist in their...

ASIA

Finding Inspiration and Sparking Creativity

Art demands inspiration and creativity. Writers, poets, painters, sculptors, and musicians all require these flashes to persist in their craft but every person has times when they need to reach out for that sparkle and shimmer. It could...

More ASIA
More FOOD

TRAVEL

Finding Inspiration and Sparking Creativity

Art demands inspiration and creativity. Writers, poets, painters, sculptors, and musicians all require these flashes to persist in their craft but every person has times when they need to reach out for that sparkle and shimmer. It could...

More TRAVEL

More TRAVEL

Mengenal Sejarah Masjid Agung Demak

Posted by : Uong Jowo on : Saturday, April 27, 2013 0 comments
Uong Jowo
Saved under :

Masjid Agung Demak sebagai masjid tertua di Pulau Jawa, Masjid Agung Demak dipercaya memegang peranan penting dalam perkembangan Islam di tanah air. Pasalnya, masjid ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para Wali Songo yang menyebarkan Islam di Demak.

Masjid tua yang dibangun pada 1477 oleh Raden Fatah bersama Wali Songo ini, berlokasi di pusat Kota Demak. Hanya berjarak 26 km dari Semarang, 25 km dari Kudus, 30 km dari Grobogan, dan 35 km dari Jepara – Jawa Tengah.

Pembangunan Masjid Agung Demak melalui tiga tahap.Tahap pertama dilakukan pada 1466 ketika masjid ini masih berstatus Pondok Pesantren Glagahwangi di bawah asuhan Sunan Ampel. Pada 1477, masjid dibangun kembali sebagai masjid Kadipaten Glagahwangi Demak.

Setahun kemudian, ketika Raden Patah dinobatkan sebagai Sultan I Demak, masjid ini direnovasi dengan penambahan tiga trap. Masjid yang hampir keseluruhan materialnya menggunakan kayu jati ini memiliki luas sekitar 31×31 meter persegi, dengan serambi terbuka berukuran 31×15 m.

Masjid ini juga memiliki bedug raksasa berukuran 3,5×2,5 m, dan tatak rambat berukuran 2,5×3 m . Keseluruhan, masjid ini ditopang 128 soko atau tiang dan 94 tiang penyangga. Pada bagian tengah atap masjid ditopang empat buah tiang kayu raksasa (saka guru), yang dibuat langsung oleh empat orang Wali Songo. Tiang di sebelah tenggara dibuat oleh Sunan Ampel, sebelah barat daya oleh Sunan GunungJati, dan sebelah barat laut dibuat Sunan Bonang. Sedangkan tiang di sebelah timur laut tersusun atas beberapa balok sumbangan Sunan Kalijaga yang diikat menjadi satu.

Menilik arsitekturnya, Masjid Agung Demak ini mengusung gaya arsitektur tradisional dengan atap berbentuk lima persegi. Kesan megah, anggun, sekaligus karismatik tampak nyata melalui arsitektur masjid ini. Atap limas pada masjid ini tersusun atas tiga tingkat yang bermakna seorang beriman harus menapaki tiga tingkatan penting dalam kehidupan rohaninya, yaitu iman, Islam, dan ihsan.

Masjid Agung Demak juga telah dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO semenjak tahun 1995.
Saved under :

No comments:

Leave a Reply